Close

Mengoreksi Reformas!

20 Tahun Belajar Menata Negeri Masih terekam dalam ingatan kita, tepat 20 tahun lalu sejarah telah tergoreskan dalam lembaran perjalanan bangsa, 21 Mei 1998 dari istana merdeka dibacakan pengunduran diri seorang penguasa negara yang telah memimpin Indonesia 32 tahun lamanya, Presiden Soeharto tak sanggup menahan desakan agar dirinya legowo menyerahkan tahta kekuasaan kepada pemimpin berikutnya. Pengunduran diri itupun langsung disambut sukacita oleh ribuan mahasiswa yang berhasil menguasai gedung wakil rakyat dijakarta.

Bukan tanpa alasan beliau rela begitu saja resign dari posisi presiden,
Namun ada pertimbangan yang sangat matang demi kemajuan ibu pertiwi tercinta.
Bukan perkara mudah pula meminta Soeharto mundur dari jabatannya,
Tetapi butuh pengorbanan darah serta nyawa dari Generasi muda yang berstatus Mahasiswa.

Mahasiswa adalah mesin utama yang berhasil menggerakkan seluruh elemen masyarakat agar bersatu padu mendesak Soeharto mengundurkan diri, Mahasiswa adalah otak yang menghasilkan perubahan bersejarah dengan label Reformasi, Mahasiswa memang minim pengalaman tapi mereka menawarkan masa depan dengan menggagas Agenda Reformasi.

Kini 20 tahun sudah Reformasi berjalan, namun perubahan yang dirasakan belum terlalu signifikan apalagi dari sektor kehidupan yang menyentuh langsung denyut nadi rakyat.
Bila kita koreksi secara bersama,
Agenda Reformasi hampir terlaksana semua,
Dan dari rahim Reformasi baru berhasil melahirkan demokrasi saja,
Itupun dengan catatan Bayi yang terlahir 20 tahun lalu baru bisa mengejah kata D-E-M-O-K-R-A-S-I secara terbata-bata. Tanpa bisa memahami maknanya secara terbuka.

Harus kita akui bersama, memang ketika Orde Baru berkuasa berhasil mengunci seluruh hal yang berbau kebebasan dan kritikan. Namun Prestasi Orde Baru dalam pembangunan ekonomi patut mendapat acungan jempol karena berhasil membuat kestabilan ekonomi yang kuncinya ada pada kestabilan keamanan.

Jika kita sedang berjalan sering sekali terlihat lukisan ataupun spanduk yang terdapat gambar Presiden Soeharto dengan ciri khas senyumnya sambil melambaikan tangan, Dengan diiringi kata-kata “Piye Kabare, Penak Jamanku Toh?” yang memiliki arti bagaimana kabarnya, enakan jaman saya kan?

Seharusnya ini menjadi sentilan halus bagi pelaksana pemerintahan saat ini, bahwa sebelum reformasi terjadi rakyat merasakan satu titik kenyamanan.
Orde baru mampu menciptakan pembangunan, Orde baru bisa menstabilkan harga sembako, Orde baru sukses dengan program swasembadanya dan Orde Baru lebih terasa penanaman jiwa nasionalisme kepada rakyatnya.

Meskipun penegakan hukum masih sering berat sebelah, pemaksaan atas nama negara terjadi dimana-mana, serta hutang luar negeri yang jumlahnya besar.
Apakah di era Reformasi itu semua sudah tidak ada?
Mari bersama kita merefleksi diri demi kemajuan tanah air tercinta, Reformasi bukan hanya memiliki arti menata ulang negara, namun pemaknaan yang lebih penting adalah bagaimana kita harus bisa bangkit bersama membawa Indonesia menjadi hebat di panggung Dunia.

Mahasiswa yang 20 tahun lalu menjadi aktor utama harus bisa bersatu kembali melawan segala keburukan yang terjadi di masyarakat, Mahasiswa harus menyadari bahwa kebodohan,kemiskinan, ketidakadilan, mahalnya harga-harga kebutuhan, serta korupsi diseluruh aspek pemerintahan harus dijadikan “Common Enemy” yang membuat reformasi hanya jalan ditempat.

Mahasiswa harus bangun dari tidurnya dan melek terhadap apa yang terjadi di masyarakat saat ini,
Mahasiswa harus waspada dengan jebakan “Makan Bersama dan Studi Banding Ke Luar Negeri” yang dijadikan strategi untuk menjinakkan macan-macan kampus yang hebat dengan orasinya, Mahasiswa harus sadar dari hipnotis tuntutan kurikulum yang hanya mementingkan tingginya IPK daripada jiwa yang peka.

inilah saatnya momentum untuk bangkit kembali bagi seluruh lapisan masyarakat yang ada, 20 tahun waktu yang sudah lama untuk belajar, Seharusnya negeri ini sudah menjadi Macan Dunia dengan segala potensi SDM serta SDAnya. Bukankah kita merindukan akan Kejayaan Nusantara yang pernah tercipta oleh Majapahit pada masanya?

20 Tahun Reformasi,
20 Tahun Mengoreksi Negeri,
Selamat Memperingati Hari Kebangkitan Nasional,
Selamat Memperingati Reformasi.

Mengoreksi Reformasi (sumber foto : google) menyunting ulang : kitabaca.org

Salam Literasi,
Hadi Hadede
Guru SMAI Al Azhar Kelapa Gading Jakarta

svg4 min read

Leave a reply