Close

Ketika Daun Pandan Dijadikan Alas Kaki

“Ketika Daun Pandan Dijadikan Alas Kaki”

(sebuah inovasi yang menginspirasi)

Daun pandan sudah sekian lama dikenal sebagai salah satu pelengkap aroma dalam aneka kuliner di Indonesia, bahkan harum yang dikeluarkan oleh daun pandan sering kali memikat setiap yang menciumnya untuk secepat mungkin menikmati kuliner tersebut. Apalagi ketika sajiannya bisa dinikmati bersama orang-orang tercinta.

Doc. Hadi Hadede Hasil Inovasi Berbahan Daun Pandan dan Batik Khas Banten

Namun apa yang terjadi jika daun pandan dijadikan sebagai alas kaki?, yah sebuah ide cemerlang datang dari tanah Pandeglang, sebuah kabupaten yang memiliki karakter tersendiri di Provinsi Banten, ide yang semula berawal dari pemanfaatan hasil alam sekitar lingkungan rumahnya mulai memberikan angin sejuk bagi usaha yang digelutinya.

Embam Subandi, seorang penggiat usaha kecil dan menengah dibidang sandal dan sepatu ini memang selalu berinovasi demi memajukan usahanya, ketekunannya serta semangat untuk terus berkreasi telah menaikkan popularitas brand “Deallova” untuk bersaing dengan berbagai merk yang namanya sudah lebih dulu ada.

Di tangan Embam Subandi, daun pandan yang semula hanyalah pelengkap aroma masakan bisa disulap menjadi alas kaki yang elegan, sentuhan dingin tangannya mampu merubah nilai yang ada di daun pandan. Daun pandan yang diproses menjadi sandal maupun sepatu membuat nilai manfaat serta nilai ekonominya meroket sangat tinggi, apalagi dikolaborasikan dengan sentuhan seni dan corak batik khas Banten.

Doc. Hadi Hadede (Pekerja di Era Workshop Deallova)

Secara histori, inovasi ini murni keluar dari ide cemerlang yang melihat segulung tikar berbahan baku daun pandan tidak terpakai disekitar workshop usahanya itu, namun berkat ide tersebut tangan kreatifnya tergerak membentuk pola sebuah sepatu yang pada akhirnya menyelesaikan sepasang sepatu yang apik dan menarik. Dan atas gagasan inilah menumbuhkan ide-ide berikutnya yakni dengan memadukan sentuhan seni serta corak batik hingga terbentuklah beberapa pasang sepatu bernuansa etnik.

Bahkan usahanya kini mendapat perhatian khusus dari Pemkab Pandeglang dan Pemprov Banten karena dinilai turut membawa citra baik Banten yang tergolong sebagai provinsi yang usianya masih muda. Pemerintah pusatpun melalui Bank Indonesia sudah beberapa kali melakukan kunjungan dan melihat langsung usaha yang inspiratif ini, bahkan usaha ini sedang mendapat binaan khusus yang semoga semakin mampu mendongkrak penjualan hingga penjuru dunia. meskipun sebenarnya sudah ada produk Deallova sampai Yunan. Tantangan untuk produksi secara besar dan pemasaran yang mendunia datang menghampirinya saat ini.

Sudah selayaknya pemerintah dan masyarakat mendukung, mendoakan serta bangga menggunakan produk yang berasal dari bidang usaha negeri sendiri. Sudah saatnya pula karya anak bangsa berjaya di Bumi Nusantara, jika kita semua menginginkan kedaulatan ekonomi yang kuat dan merata, inilah momentum yang sangat tepat untuk kita memulainya.

Doc. Hadi Hadede (Hasil Inovasi Berbahan Daun Pandan dan Batik Khas Banten)

Teruslah berkarya “Deallova”, yakinlah bahwa usaha tak pernah ada yang sia-sia.
(Pandeglang-Jakarta, 6-7 Mei 2018)

Salam Literasi,
Hadi Hadede
Guru SMAI Al-Azhar Kelapa Gading Jakarta

svg3 min read

Leave a reply