Close

Berbagi Cerita di Pulau Pramuka

Wondershare Recoverit Crack

dok.kitabaca.org

kitabaca.org – ‘Adik-adik siapa yang suka membaca buku?’ lantang suara Kak Deni kepada anak-anak di pesisir Pulau Pramuka Kepulauan Seribu. Rindu pada buku membuat jejak kami menyambangi Pulau Seribu yang diinisiasikan oleh Dinas Perpustakaan DKI Jakarta dan Universitas Indonesia Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya.

dok.kitabaca.org

Kali Adem menjadi lokasi penyeberangan resmi bagi masyarakat Ibu Kota atau umum sebagai gerbang menuju Kepulauan Seribu. Pukul 08.00 WIB Kapal Sonar dari Dinas perhubungan akan berangkat, mesin dinyalakan, baling-baling siap mendorong laju kapal menyebrangi lautan.

Sekitar 3 jam kami menerobos sepoi angin, serta riap gelombang. Udara dingin tak lagi kami hiraukan ketika kapal Sonar telah bersandar di dermaga Pulau Pramuka. Gugusan pulau-pulau yang berada di dekat Pulau Pramuka jelas terlihat, pantas saja Kepulauan ini disebut Kepulauan Seribu, saking banyaknya pulau-pulau disini. ‘Ah betapa ingin menjejakkan semua pulau-pulau ini, sambil mengenal ragam budayanya.’ Bisik hati kecil.

dok.kitabaca.org

Sampai di dermaga kami disambut oleh air jernih dengan ikan-ikan serta terumbu karang menghiasi akuarium raksasa. Kak Ridho dan beberapa temannya dari Perpustakaan kepulauan seribu sudah menanti kami sejak pagi, mengantar kami menuju home stay untuk rehat, meluruskan kaki sejenak setelah letih dalam penyebrangan laut.

“Makan siang.” Ketuk Kak Ridho membawa ikan pepes, sayur lodeh, nasi dengan timun siap saji. Rencananya setelah menikmati hidangan ikan laut segar khas Kepulauan Seribu kami akan menuju Perpustakaan Kepulauan Seribu dan Taman Bacaan Masyarakat Manca yang lokasinya tidak berjauhan dengan perpustakaan kepulauan seribu, tujuan kami akan melakukan pengisian kuesioner kepada Guru maupun masyarakat setempat khususnya siswa-siswi Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menegah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk mengukur Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) Masyarakat DKI Jakarta Tahun 2022.

Selesai makan, kami berkemas. Lokasi tempat kami singgah telah dipenuhi anak-anak usia Sekolah Dasar. Wah senangnya, anak-anak menyambut kami riang gembira. Kami menjelaskan tujuan kami kepada anak-anak. ‘Siapa yang gemar membaca.’ Ujar Kak Deni. Sahut menyahut suara anak-anak gembira. Antusias makin terasa setelah kami memberi sedikit penjelasan terkait maksud dan tujuan serta tata cara pengisiannya kepada anak-anak. Tidak kurang dari 15 menit anak-anak telah mengisi kuisioner dengan baik.

dok.kitabaca.org

‘Siapa yang mau hadiah? Suara Kak Deni setelah 20 anak-anak mengisis kuisioner. ‘Saya…saya…sayaaa…! Teriak anak-anak menyengat. Sejumlah buku pemberian Kang Maman telah disiapkan kepada anak-anak yang mampu menjawab pertanyaan Kak Deni. Tidak hanya buku, Kak Deni juga membagikan handsanitazer kepada anak-anak yang pandai menjawab pertanyaan Kak Deni.

dok.kitabaca.org

Usai menyambangi anak-anak di Perpustakaan Kepulauan Seribu kami menuju TBM Manca. Di TBM ini banyak koleksi buku yang terpajang di etalase buku, ‘Ribuan jumlahnya!’ Kata penjaga TBM. Di TBM Manca banyak anak-anak PAUD justru yang ingin mengetahui bahan bacaan yang terpajang. Tidak kalah serunya anak-anak menyambut Kami dengan semnagatnya, terlebih, Kak Deni mengeluarkan boneka kesayangannya. ‘Hallo adik-adik kenalkan nama ku Celo.’ Suara dari balik boneka Celo. Sahut-menyahut anak-anak menyapa Celo dengan riangnya.

dok.kitabaca.org
dok.kitabaca.org

Lucu, gemes, dan seru meliat aksi boneka Selo bertutur tentang lingkungan. Sejumlah anak-anak tertawa terbahak kala Celo yang diperankan Kak Deni bercerita. Usai bercerita kembali Kak Deni memberi bingkisan kecil kepada adik-adik yang rajin membaca di TBM Manca. ‘Sampai bertemu kembali adik-adik, jangan lupa belajar dan membaca yah?; Pesan Celo kepada adik-adik usai membagikan bingkisan buku istimewa.

dok.kitabaca.org

Langkah kami selanjutnya adalah mengisi kuisioner kepada Guru dan sejumlah pelajar Menengah Atas. SDN Pulau Panggang 02 pagi menjadi pemberhentian kami. Kami bertemu beberapa guru, dan sempet meninjau sejenak perpustakaan sekolah yang tertata dengan baik. Sayangnya beberapa rak buku terlihat kosong, ‘Kami masih kekurangan buku-buku bacaan.’ Ucap salah satu guru.

dok.kitabaca.org

Tanpa menjelaskan panjang lebar beberapa guru sudah mengetahui kedatangan kami, kuisioner siap di isi dan disebarkan oleh guru-guru yang berada di Kepulauan Seribu. Apakah benar minat baca di negeri ini berkurang? Sebuah pertanyaan menggugah khususnya kepada para pengampu di negeri ini.

dok.kitabaca.org

Tidak terasa menjelang sore matahari telah menunjukkan kilau pesonanya di ufukbarat. Bahagianya kami dapat berbagi literasi, menjadi sumbu untuk generasi anak-anak negeri. Mengenal ragam budaya masyarakat pesisir, menjadi momen yang sangat berharga bagi kami. Perjalanan ini sangat menggugah kami untuk terus berbagi literasi kepada anak-anak di pelosok-pesok negeri yang sulit tersentuh baik oleh teknologi maupun arus modernisasi. Trimakasih untuk sahabat-sahabat yang telah mendukung kegiatan baik ini, terus berbagi dan menginspirasi. Jasamu abadi.

dok.kitabaca.org
dok.kitabaca.org
dok.kitabaca.org
dok.kitabaca.org

Salam literasi, ayo membaca!

svg6 min read

Leave a reply