kitabaca.org – Ini hari di mana anak-anak dapat menceritakan kisahnya, menanam benih di Hari Menanam Sedunia dan hari dongeng nasional. Ibu Tri Sugiarti sosok di balik gerakan baik ini, berlokasi di Kampung Baru Dua, Ulujami, Pesanggrahan Jakarta Selatan.

Sejak pagi para penggerak sudah membagikan bibit tanaman untuk masyarakat yang ada di lingkungan sekitar, tak kalah dengan masyarakat yang antusias menerima benih tanam, sekitar 30 anak mendapatkan bimbingan dari para penggerak untuk belajar mencintai bumi sedari dini.

Tanah, pupuk, pot bunga, serta beragam bibit tumbuhan dari jenis jambu merah hingga srikaya menjadi sarana belajar anak-anak untuk menanam di seputar lingkunganya. ‘Gerakan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta kepada lingkungan, juga menjaga pelestarian dan keseimbangan alam.’ Ujar Ibu Tri Sugiarti Pendiri Bank Sampah Tri Alam Lestari juga Taman Bacaan Masyarakat Gema Cipta Nusa

Usai dibekali cara bercocok tanam, ada kesenangan lainnya yang tak kalah seru dengan aksi bercocok tanam. Mendongan. Yah mendongeng! Di zaman digitalisasi yang kian pesat, cara bertutur sangat manjur untuk menumbuhkan tradisi tutur khususnya bagi anak-anak usia dini. Tanpa menyalahkan teknologi, mendongeng dapat menyelaraskan tuntutan masa kini, masa lalu bahkan masa yang akan datang.

‘Hallo adik-adik nama aku Celo, hari ini aku akan bercerita tentang persahabatan Pohon dan Celo.’ Ujar Kak Deni yang memerankan Boneka Celo. Bahagianya anak-anak mendengar dongeng Boneka Celo. Pagi belajar bercocok tanam hingga mendengar Kak Deni bertutur telah menambah wawasan dan pengetahuan yang akan terus terngiang. Dari senyuman dan cerianya anak-anak dalam belajar dan bermain, telah menyadarkan masyarakat pentingnya edukasi tentang lingkungan sejak dini. Sebab mencintai bumi merupakan bahasa universal yang dapat di dengar oleh semua kalangan, Trimakasih untuk kebersamaan hebat ini. Sahabat Baca.