kitabaca.org Saat menemui Dessy Sekar Chamdi, akrab di panggil Sekar sosok perempuan tangguh yang banyak mendedikasihkan, melibatkan dirinya dalam penguatan budaya literasi di Indonesia sejak awal tahun 2000 baik sebagai pengelola maupun relawan di berbagai lembaga dan komunitas literasi di Indonesia seperti Sunda Kelapa Heritage, Forum Indonesia Membaca, Yayasan Kita Baca Indonesia, Forum Taman Bacaan Masyarakat, Perkumpulan Penulis Indonesia Alinea, Komite Buku Nasional, International Association of Facilitators (IAF) Chapter Indonesia, Indonesia Facilitators Network (IFN), Yayasan Nusa Membaca, Padi Nusantara, Perkumpulan Sesami Magelang, Sahabat Kota Tua, Forum Warisan Budaya Indonesia dan masih banyak lagi.
Saat ini selain melakukan pendampingan ke sejumlah Taman Bacaan Masyarakat, Sekar aktif menyelenggarakan diskusi mingguan secara daring tentang seni budaya Indonesia maupun program pariwisata secara luring bersama Sunda Kelapa Heritage serta pengembangan berbagai program literasi baik secara daring maupun luring. Tak hanya itu, Sekar juga sedang menyunting terjemahan Bahasa Indonesia The Power of Facilitation, melakukan riset tentang Pinisi dan budaya maritim suku Bugis Makassar serta meningkatkan kapasitas diri sebagai fasilitator melalui berbagai forum baik di dalam maupun di luar negeri.
Beberapa event literasi yang dikelola Sekar dan para relawan seperti ajang temu komunitas literasi World Book Day Indonesia tahun 2006 – 2011, World Read Aloud Day 2012 – 2013, temu penulis internasional Bersama Kedubes Amerika Serikat, Kedubes Kanada, British Council dan Goethe – Institut. Selain itu, selama beberapa tahun Sekar pernah menjadi juri berbagai lomba seperti Lomba Bercerita tingkat SD yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional dan Kantor Perpustakaan & Arsip Kabupaten Mimika, Papua, Hari Anak Jakarta Membaca dan Penilaian TBM Dinas Perpustakaan & Arsip DKI Jakarta. Sekar juga pernah menulis dan menerjemahkan beberapa buku anak baik fiksi maupun nonfiksi. Kegiatan Sekar di bidang literasi mendapatkan penghargaan Tupperware She Can Award tahun 2013 dan Anugrah Nugra Jasadarma Pustakaloka Perpustakaan Nasional tahun 2014.
Seabrek kesibukan perempuan berdarah Melayu – Bugis – Jawa kelahiran Sei Raya, 19 September tidak menghalangi dirinya menikmati kesenangan membaca, menonton film atau drama dan teater serta travelling. Bahkan cita-citanya untuk menjelajah dan mengenal khazanah budaya di nusantara terlaksana berkat berbagai program di banyak lokasi yang sulit dijangkau di Indonesia. Hal ini yang semakin menebalkan kecintaannya pada ibu pertiwi. <acbardheny>
Erna
Juli 27, 2022 at 11:54 am
Sosok perempuan yg ceria dan tangguh.
Pernah bersama mba Sekar di pelatihan yg sama.
Slalu ceria dan slalu semangat,sukses slalu untuk mba sekar
Mawarni
Juli 27, 2022 at 11:57 am
Sangat inspiratif membangun kesetaraan perempuan. Semangat
Yati suryati
Juli 27, 2022 at 12:00 pm
Perempuan yang sangat menginspirasi. Perlu ditiru semangatnya.