“Semua bunga memang indah bila dipandang. Warnanya yang memukau dan tidak mudah luntur menjadi daya tarik tersendiri. Terlebih lagi bentuk dan aroma wangi yang tercium dari bunga itu. Pertumbuhan seorang anak seumpama bunga yang berawal dari kuncup lalu menjadi mekar dan mengeluarkan aroma harum semerbak bagi sekelilingnya. Seperti halnya bunga, ia dapat menjadi layu bahkan mengering jika tidak dirawat dan dipelihara. Seorang anak akan memberi nama harum keluarga seperti layaknya bunga tersebut apabila ia dirawat dan dipelihara dengan baik. Akan tetapi jika tidak tentu anak itu bukan hanya layu dan kering, ia juga akan menjadi anak yang tidak berguna seperti halnya bunga yang dibuang jika sudah layu dan mengering.”
Ibu Rina Permatasari adalah ketua yayasan wijayakusuma cahaya menuturkan tentang Taman Kanak-kanak Intan (TK Intan). Mari kita ikutin. Berawal dari pemanfaatan rumah pribadi dan TK Intan peninggalan almarhumah ibunya, Awal berdirinya TK Intan terkenal pada tahun 1980-an pengelola dahulu TK intan yaitu ibu kandung dengan panggilan Nyai berharap dapat membantu pemerintah untuk membrantas buta aksara, masayarakat umum. Mengingat peserta didik yang belajar di TK Intan adalah peserta didik yang berada di lingkungan wilayah sunter agung jakarta utara. Agar anaknya memperoleh pendidian yaitu taman kanak-kanak atau pendidikan usia dini dan ilmu pengetahuan, baik secara pengetahuan intelektual maupun pengetahuan akan bagaimana menjadi seseorang yang memiliki kepribadian dengan akhlak yang baik. TK Intan hadir untuk memberi berbagai ilmu pengetahuan bagi lingkungan dan masyarakat pada umumnya terutama peserta didik yang siap untuk masuk ke sekolah dasar. Dengan berjalannya waktu nyai berharap ada calon penerus TK Intan.
Nyai berharap penuh dengan Ibu Rina yang akan mengantikan atau meneruskan TK yang sudah di bangun oleh ibunya. Tapi ibu rina lebih memilih bekerja di kantoran dapada mengelola TK karena bukan backgroundnya sebagai guru. Melihat latar belakang pendidikan ibu rina adalah Teknik Mesin. Sangat bertentangan dengan latarbelakang pendidikannya. Tapi nyai tetap memaksa dan meminta keluar dari pekerjaan yang di inginkan sesuai hati kecilnya. Apalah daya ibu rina tidak ingin menjadi anak durhaka apalagi membantah ibunya sendiri. Terpaksa ibu rina risign dari tempat dia kerja. Setiap hari ibu rina harus mengajar anak-anak TK. Suatu pengalaman yang berputar 100 derajat dari kegiatan sebelumnya di kantor. Dengan penuh kebingungan setiap hari belajar dan sedikit demisedikit kebinguan tersebut terkikis dan sukses menjadi guru. Beberapa tahun mengajar sebagai guru. Nyai harus istirahat karena sakit. Singkat cerita tidak lama nyai harus kembali ke pangkuan tuhan untuk selama-lamanya. Nyai di kebumikan di cianjur. Pesan terakhir nyai kepada ibu rina, yaitu jangan tutup TK Intan nak, selangi masih ada yang mau sekolah di terima saja. Kalau sudah tidak ada yang mau mendaftarkan diri masuk ke TK Intan, baru kamu tutup.
Pesan nyai yang masinh tergiang-giang sampai sekarang yang membuat ibu rina tetap mempertahankan TK Intan hingga saat ini. Akhirnya ibu rina merangkap segala-galanya. Sebagai seorang ketua yayasan di TK Intan, timbul niat tulus untuk membawa peserta didik menjadi pribadi yang bukan hanya memiliki intelektual yang tinggi tetapi juga memiliki akhlak yang baik. Sebagaimana peryataan yang disampaikkan oleh nyai ke ibu rina. Akan tetapi niat tulus beliau tidak mudah untuk dijalani. Berbagai cara sudah di lakukan. Termasuk, memberi pesan atau saran dalam penyampaian materi pembelajaran pada setiap pelajaran, yang diajarkan oleh guru di TK Intan. Informasi yang sering di dapatkan ialah suatu ungkapan sederhana yang mengiris hati yang mengatakan bahwa jangan sekolah di TK Intan, disana hanyalah sekolah-sekolahan atau sekolah odong-odong. Gurunya juga hanya tidak ada background sebagai pengajar. Sekolah di xx yang mengatakan yang di sampaikkan oleh orang tua murid.
Disini aja sekolahnya bagus dan sebagainya. Akhirnya pada satu titik timbul tindakan yang kurang baik diam-diam tanpa sepengetahuan ibu rina pengajarnya membuka TK, yaitu semua peserta didik TK Intan digiring oleh salah satu guru yang sudah di percayakan untuk mengajar, malah menikam dari belakang dan merebut semua peserta didiknya, biarin aja mereka ambil semuanya dan mereka mau bilang apa. Sekolah-sekolahan atau sekolah odong-odong terserah, kita jangan balas. Toh tanpa promosi tetap dapat peserta didik yang banyak dan anak-anak yang direbut mereka ternyata kembali lagi bersekolah di TK Intan. Rezeki sudah di ataur oleh tuhan, jangan takut kehilangan peserta didik. Ibu rina Tidak apa-papa berusaha membesarkan hati dan para pengajarnya di TK Intan. Agar tidak mudah putus asa. Karena semua peserta yang berprestasi di sekolah SD adalah murid TK Intan. Desela waktu tiba-tiba muncul ide untuk memperbaiki sistem manajemen TK Intan.
Peserta didik terkecil yaitu berusia 3 tahun dan terbesar berusia 4 sampai 6 tahun. Sebagai ketua yayasan dan guru merasa perlu untuk memperbaiki sistem manajemen TK Intan guna menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap TK yang didirikannya. Dengan tanpa meninggalkan kewajiban untuk mempersiapkan Anak Usia Dini menjadi anak yang berakhlak baik dan memiliki intelektual yang tinggi melalui kegiatan sekolah yang menyenangkan. Melalui kegiatan-kegiatan yang berisikan penanaman akhlak dan budi pekerti diharapkan dapat memberikan kontribusi akan pendidikan yang baik bagi masa depannya.
Setiap hari peserta didik tidak bosan-bosan untuk mendegar bacakan sebuah cerita pada guru kelas yang mengajarkan mereka yang masih kecil. Sampai akhirnya suatu hari dikejutkan dengan sebuah pernyataan dari beberapa peserta didik tersebut untuk meminjam buku cerita yang ada dalam koleksi TK Intan. Betapa senang mengalami peristiwa tersebut. Adalah suatu kebanggaan dan kepuasan batin tersendiri bahwa metode yang diajarkan dapat di gunakan di lembaga tempat mengajar.
Karena pada lazimnya penerapan pendidikan bagi Anak Usia Dini sangatlah penting dilakukan terutama pada usia emas (Golden Age) yang dalam rentang usia 0 – 8 tahun. Pada usia rentang waktu tersebut, anak ibarat kuncup bunga yang siap mekar dan memberikan keharuman di sekitarnya. Bunga tersebut harus dirawat dengan sebaik-baiknya. Begitu pula dengan seorang anak, agar anak tersebut tumbuh dengan baik maka sebagai orang dewasa sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk merawat anak tersebut sehingga dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai usia perkembangannya.
Seperti halnya kuncup bunga yang tumbuh mekar serta memberikan keharuman, begitu juga dengan peserta didik usia dini ku yang diharapkan dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan usia perkembangannya sehingga menjadi pemuda yang tidak hanya memiliki intelektual yang tinggi tetapi juga dapat menjadi pribadi yang beriman dan bertaqwa, berakhlak baik dan bertanggung jawab dan senantiasa memancarkan keharuman yang luar biasa bukan hanya bagi sekolah dan keluarganya tetapi juga bagi masyarakat di sekitar tempat tinggalnya menjadi bunga indah di TK Intan.